PERSATUAN NISCAYA TERWUJUD
KITA TIDAK BOLEH PESIMIS dan tidak boleh putus asa dengan keadaan
kaum muslimin yang lemah saat ini. Sesungguhnya Kita masih punya potensi
termasuk dengan jumlah kaum muslimin yang cukup besar atau bahkan yang sangat
besar yang setiap hari terus bertambah. Kita punya potensi, bahkan kita punya
potensi yang luar biasa untuk melakukan kebaikan, untuk mendapatkan kekuatan,
termasuk kekuatan kebersamaan dan kekuatan persatuan.
Hanya saja kekuatan ini
sering kita tidak sadari sering kita tidak manfaatkan atau hanya terbatas pada
hal-hal tertentu.
Ada kisah singkat, suatu saat ada yang melihat suatu pemandangan
di Masjidil Haram Mekkah, dengan jumlah ratusan ribu orang disana. Ketika orang
menyaksikan siaran langsung itu dan terlihat seperti tidak teratur dan kacau
dimana-mana. Ada yg kekanan ada yang kekiri ada yang duduk ada yang tiduran dan
sebagainya. Ada yang menyimpulkan bahwa itulah kondisi kaum muslimin yang tidak
bisa teratur. Maka pada saat itu ditanyakan kepada orang kafir yang menonton
acara itu, menurut anda berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengatur mereka
andaikan diperlukan untuk berbaris?. Ditanyakan jumlahnya berapa banyak yang
terlihat itu?, kurang lebih 400ribu orang. Dia bilang kira-kira diperlukan tiga
jam. Ketika disampaikan bahwa yang hadir ini bukan saja disatu lantai tapi ada
empat lantai jadi mungkin ada sekitar satu juta duaratus ribu orang. Atau satu
juta enam ratus ribu orang, maka dia katakan diperlukan sampai minimal 12 jam untuk
mengaturnya. Ketika disampaikan bahwa yang hadir itu bukan dengan satu bangsa
dan satu bahasa mereka dari berbagai bangsa dan bahasa yang berlain-lainan.
Maka orang kafir tadi mengatakan saya tidak yakin dalam sehari satu malampun bisa diatur mereka berbaris.
Tiba-tiba terdengar adzan dan secara perlahan-lahan mereka
yang tadi berada dalam suasana yang “kacau” itu, tiba-tiba menjadi hampir
teratur. Masing-masing mengambil tempat dan ketika iqamat dikumandangkan dalam
waktu kurang lebih dua menit, mereka telah teratur dalam barisan yang rapi.
Yang membuat tercengang orang kafir tadi dan akhirnya dia masuk Islam.
Dari kisah singkat ini, sesungguhnya kaum Muslimin punya
potensi besar untuk bersatu, punya potensi besar untuk teratur. Tetapi sayang
sekali hal tersebut belum keluar dari masjid kita. Masih didalam Masjid, ketika
sudah diluar Masjid kita tidak bisa teratur. Jangankan satu juta orang, seratus
orang sangat sulit untuk diatur untuk suatu kepentingan Ummat yang besar. Ini
sayang sekali masih didalam Masjid saja, bahkan ada yang didalam Masjidpun
masih belum teratur. Tetapi Umumnya alhamdulillah.
Sayang sekali, ini baru di
Masjid. kalau ini bisa dilakukan diluar Masjid, maka yakinlah betapa besarnya
potensi kaum Muslimin. Dan ini juga menunjukkan kita punya peluang. Mengapa
jamaah Masjid yang tidak tahu bahasa arab bisa cepat teratur dalam jumlah yang
sangat besar cukup dengan satu komando yakni qamat itu sendiri. Mengapa ?,
karena mereka telah terbiasa, telah terbina dengan cara yang seperti itu maka
andaikan mereka berada dimanapun, di
Afrika, di Eropa, dia akan melakukan hal yang sama akan segera bangkit berbaris
teratur. Coba bayangkan kalau kita terbiasa untuk menolong orang, terbiasa
untuk bahu membahu, terbiasa untuk memperhatikan urusan kaum Muslimin. Maka
andaikan bangun tidurpun diperintahkan kepada kita, maka kita akan segera
berbaris insyaAllah. Disinilah pentingnya pembinaan, disinilah pentingnya
tarbiyah yang harus dihidupkan oleh kaum Muslimin. Untuk mereka mendapatkan
kekuatan, minimal kekuatan persatuan, kekuatan sinergitas, dan kekuatan
keteraturan diantara mereka. insyaAllah masa depan untuk kaum Muslimin bila
kita menyadari hal ini.
Ditulis dari: Potongan Ceramah DR. Muhammad Zaitun Rasmin,
Lc.,MA.
Link Video https://youtu.be/chQgNm4uAJQ
No comments:
Post a Comment