Friday, 24 February 2017

Pentingnya Pembinaan, Menuju Kekuatan Persatuan

PERSATUAN NISCAYA TERWUJUD

KITA TIDAK BOLEH PESIMIS dan tidak boleh putus asa dengan keadaan kaum muslimin yang lemah saat ini. Sesungguhnya Kita masih punya potensi termasuk dengan jumlah kaum muslimin yang cukup besar atau bahkan yang sangat besar yang setiap hari terus bertambah. Kita punya potensi, bahkan kita punya potensi yang luar biasa untuk melakukan kebaikan, untuk mendapatkan kekuatan, termasuk kekuatan kebersamaan dan kekuatan persatuan.
Hanya saja kekuatan ini sering kita tidak sadari sering kita tidak manfaatkan atau hanya terbatas pada hal-hal tertentu.

Ada kisah singkat, suatu saat ada yang melihat suatu pemandangan di Masjidil Haram Mekkah, dengan jumlah ratusan ribu orang disana. Ketika orang menyaksikan siaran langsung itu dan terlihat seperti tidak teratur dan kacau dimana-mana. Ada yg kekanan ada yang kekiri ada yang duduk ada yang tiduran dan sebagainya. Ada yang menyimpulkan bahwa itulah kondisi kaum muslimin yang tidak bisa teratur. Maka pada saat itu ditanyakan kepada orang kafir yang menonton acara itu, menurut anda berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengatur mereka andaikan diperlukan untuk berbaris?. Ditanyakan jumlahnya berapa banyak yang terlihat itu?, kurang lebih 400ribu orang. Dia bilang kira-kira diperlukan tiga jam. Ketika disampaikan bahwa yang hadir ini bukan saja disatu lantai tapi ada empat lantai jadi mungkin ada sekitar satu juta duaratus ribu orang. Atau satu juta enam ratus ribu orang, maka dia katakan diperlukan sampai minimal 12 jam untuk mengaturnya. Ketika disampaikan bahwa yang hadir itu bukan dengan satu bangsa dan satu bahasa mereka dari berbagai bangsa dan bahasa yang berlain-lainan. Maka orang kafir tadi mengatakan saya tidak yakin dalam sehari satu malampun  bisa diatur mereka berbaris.
Tiba-tiba terdengar adzan dan secara perlahan-lahan mereka yang tadi berada dalam suasana yang “kacau” itu, tiba-tiba menjadi hampir teratur. Masing-masing mengambil tempat dan ketika iqamat dikumandangkan dalam waktu kurang lebih dua menit, mereka telah teratur dalam barisan yang rapi. Yang membuat tercengang orang kafir tadi dan akhirnya dia masuk Islam.

Dari kisah singkat ini, sesungguhnya kaum Muslimin punya potensi besar untuk bersatu, punya potensi besar untuk teratur. Tetapi sayang sekali hal tersebut belum keluar dari masjid kita. Masih didalam Masjid, ketika sudah diluar Masjid kita tidak bisa teratur. Jangankan satu juta orang, seratus orang sangat sulit untuk diatur untuk suatu kepentingan Ummat yang besar. Ini sayang sekali masih didalam Masjid saja, bahkan ada yang didalam Masjidpun masih belum teratur. Tetapi Umumnya alhamdulillah. 
Sayang sekali, ini baru di Masjid. kalau ini bisa dilakukan diluar Masjid, maka yakinlah betapa besarnya potensi kaum Muslimin. Dan ini juga menunjukkan kita punya peluang. Mengapa jamaah Masjid yang tidak tahu bahasa arab bisa cepat teratur dalam jumlah yang sangat besar cukup dengan satu komando yakni qamat itu sendiri. Mengapa ?, karena mereka telah terbiasa, telah terbina dengan cara yang seperti itu maka andaikan mereka berada dimanapun,  di Afrika, di Eropa, dia akan melakukan hal yang sama akan segera bangkit berbaris teratur. Coba bayangkan kalau kita terbiasa untuk menolong orang, terbiasa untuk bahu membahu, terbiasa untuk memperhatikan urusan kaum Muslimin. Maka andaikan bangun tidurpun diperintahkan kepada kita, maka kita akan segera berbaris insyaAllah. Disinilah pentingnya pembinaan, disinilah pentingnya tarbiyah yang harus dihidupkan oleh kaum Muslimin. Untuk mereka mendapatkan kekuatan, minimal kekuatan persatuan, kekuatan sinergitas, dan kekuatan keteraturan diantara mereka. insyaAllah masa depan untuk kaum Muslimin bila kita menyadari hal ini.


Ditulis dari: Potongan Ceramah DR. Muhammad Zaitun Rasmin, Lc.,MA.

No comments:

Post a Comment

Search (Cari)